Kepemimpinan dalam Pelayanan Ibadah Haji


   Pelayanan  haji  meru-pakan  bagian  dari  pe-layanan  publik  di  ne-gara  kita  yang  harus dilaksanakan  dengan acuan tiga kriteria uta-ma. Pertama, profesio-nal,  Kedua,  mengacu pada  standard  opera-sional  prosedur  (SOP) yang  telah  ditetapkan, dan  Ketiga,  berorien-tasi  pada  kepentingan dan kebutuhan masya-rakat khususnya jama-ah haji.
Bertugas  dalam  ke-giatan  pelayanan  haji tak lain dari beribadah dan menjalankan ama-nah. Dalam kondisi ini, yang  diperlukan  bagi seorang  petugas  haji bukan  hanya  sekadar penguasaan  terhadap tugas  dan  fungsi  di lapangan, tapi juga ko-mitmen dan kesadaran untuk  memberikan yang  terbaik  pelayan-an kepada umat.  Panitia  Penyelenggara Ibadah  Haji  (PPIH) adalah  sebuah  orga-nisasi  pelayanan  haji yang  dibentuk  Peme-rintah  untuk  mendu-kung  kelancaran  dan kesuksesan  penye-lenggaraan ibadah haji mulaidari tanah air, di tanah  suci  hingga jemaah  kembali  ke tanah  air.  Dalam  hu-bungan  ini,  kepemim-pinan (leadership)  dan bagaimana  memimpin (how  to  lead) merupa-kan faktor yang berpe-ran  penting  di  dalam sebuah  organisasi  dan tugas  yang  terror-ganisir  dalam  kerang-ka sebuah sistem.
FUNGSI KEPEMIMPINAN
Berbicara  mengenai kepemimpinan  dalam pe-layanan  haji,  tidak dapat  dilepaskan  dari persepsi  dan  kerangka kon-sepsional  tentang teori  kepemimpinan secara  umum.  Meski pada  aspek-aspek  ter-tentu  terdapat  karak-teristik  yang  mem-bedakan praktik kepe-mimpinan  dalam  pela-yanan  haji dengan  ke-pemimpinan  di  dalam organisasi  formal maupun bisnis.  Kon-sep  dan  aplikasi  kepe-mimpinan  dalam  pela-yanan  haji  didasarkan pada pendekatan yang sifatnya  situasional, kondisional,  temporal dan spasial. Dalam  teori kepemim-pinan,  keseluruhan fungsi-fungsi   kepemimpinanb erangkat dan  bermuara  pada satu titik sentral, yaitu pengambilan  kepu-tusan  (decision  making).  Kepemimpinan di  mana  saja  selalu berintikan  kemampu-an  untuk  mengambil keputusan.
Pada  sisi  lain,   kepe-mimpinan di dalam se-buah  team  work  ha-ruslah berupaya untuk menumbuhkan ling-kungan  dan  suasana agar  setiap  orang  da-lam team work mampu melakukan  yang  ter-baik  dan  selalu  mem-punyai komitmen yang kuat (committed).
Keputusan yang diam-bil  dalam  suatu  orga-nisasi  dan  team  work dapat  dibedakan  da-lam kategori berikut:
1. Keputusan strategi;
2. Keputusan  yang bersifat taktik;  “diperlukan bagi seorang petugas haji bukan hanya sekadar penguasaan terhadap tugas dan fungsi di lapangan, tapi juga komitmen dan kesadaran untuk memberikan yang terbaik pelayanan kepada umat”
3. Keputusan  yang bersifat teknis; dan
4. Keputusan  opera-sional. Di dalam struktur or-ganisasi PPIH, kategori keputusan  dan  kewe-nangan  pengambilan keputusan