Selasa, 19 Juni 2012

Jakarta (Pinmas)—Menteri Agama H
Suryadharma Ali berharap kiprah Muslimat NU terus ditingkatkan, dalam
upaya menghadapi berbagai persoalan pelik yang menimpa generasi muda
saat ini. “Saya kaget mendengar pemaparan bu Khofifah soal pergaulan bebas
pada remaja kita, yang begitu memprihatinkan. Juga masalah narkoba. Oleh
karenanya saya berharap kiprah Muslimat NU terus ditingkatkan,” kata
Menag pada acara peringatan Harlah Muslimat NU ke 66 di Istora Senayan,
Selasa (19/6).
Menurut Menag yang didampingi Ketua NU DKI Jakarta yang Menpera H Djan Faridz, serta Ketua Umum PBNU
Dr Said Aqil Siradj tersebut, meminta kaum Ibu anggota Muslimat NU
menjadi pendidik keluarga yang tangguh, demi menjaga anak-anaknya dari
pengaruh negatif, baik itu pergaulan bebas, narkoba juga paham agama
yang merusak akidah Islam.“Bila lima juta Muslimat NU bergerak bersama, maka akan terbentuk
anak-anak yang baik, sehingga akan terbentuk masyarakat yang baik bagi
masa depan Indonesia. Jangan ada lagi generasi yang menggampangkan
kondom dan narkoba,” papar Menag.
Menag menegaskan bahwa program Maghrib Mengaji merupakan program
luhur dari nenek moyang kita. Pihaknya hanya menghidupkan lagi semangat
luhur itu yang relevan untuk menjaga moral dan karakter bangsa. Dalam acara tersebut juga dilakukan MoU antara Kemenpera dengan
Muslimat NU dalam hal program bedah rumah anggota Muslimat NU wilayah DKI (termasuk Kepulauan Seribu) yang rumahnya tidak layak huni.Tak Jawab Persoalan Semenatara itu Ketua Umum Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa,
mengkritik rencana Menteri Kesehatan yang akan membagi-bagikan kondom
bagi para remaja. Menurut dia rencana tersebut tidak akan menyelesaikan
masalah utama generasi muda, yang dilanda kemerosotan moral. Juga tidak
sinkron dengan program Kementerian lain. “Jelas bagi-bagi kondom tidak akan selesaikan masalah. Juga tidak
sinkron dengan gerakan Maghrib mengaji yang dicanangkan Kemenag, juga
program Kemendiknas dalam hal pedoman pendidikan karakter. Ini jelas
merusak orkestra pembangunan kita, karena program yang satu bertentangan
dengan program yang lain,” kata Khofifah dalam pidatonya pada
peringatan Harlah Muslimat NU ke-66 di Istora Senayan, siang ini. Dalam acara yang dihadiri Menpera H Djan Faridz serta Ketua Umum PBNU
Dr Said Aqil Siradj tersebut, Khofifah menegaskan bahwa masalah
kemerosotan moral terkait dengan hubungan seks yang tidak sesuai norma
agama sudah demikian memprihatinkan. “Data yang kami up date pada 2011, ada 5 juta perempuan menggugurkan
kandungan. Usia 16 tahun kebawah yang dominan yaitu 62 persen.
Persoalan umat yang sudah seperti ini jangan dijawab bagi kondom bagi
remaja kita. Tapi bagaimana kita ikhtiar luar biasa agar ada iman dan
takwa yang tertanam pada anak-anak kita,” kata Khofifah.(Hartono
Harimurti)
Sumber : Kementerian Agama RI